Akar menembus dinding menjadi retak
Daun tertidur di tanah, namun tak lantas merusaknya.
Aku datang ke sini, punya janji ketemu dengan daun-daun di pelataran parkir
Aku me-lap keringatmu, lantaran hatiku berjanji pada tubuh dan otakku.
Aku mengingat semua yang pernah kulupa,
karena aku tak ingin kembali ke masa lalu.
Walau aku menanti usia seperti pohon jati
Setelah cukup umur, akan ditebang.
Walau aku menanti usia seperti pohon karet
Setelah cukup umur, baru pantas ditoreh.
Aku menantimu seperti laut.
Yang rindu angin, bunyi kapal, tebaran jala nelayan, dan datangnya ribuan ikan di dalamku.
Aku menjelma menjadi samudera kecil.
Kosong dan sepi.
Menanti alam memberi dayanya padaku.
Sekarang, aku jadi merpati yang terbang padamu.
Cuma ingin sampaikan surat.
Katanya isinya penting, buatmu.
Surat ini dari masa lalu..
Tapi aku datang dari masa depanmu.
Lalu kutaruh surat untukmu ke dalam botol.
Kularungkan ke samudera.
Maaf, sudah kubuang.
Mungkin kamu sedang menungguku,
Maaf, aku tidak bisa datang.
Ada meeting merpati pos antar negara.
Pagi ini, aku jadi demonstran
bergerombol berjalan kaki ke istana negara.
Aku memakai penutup wajah supaya tak mudah dikenali
Aku membawa spanduk bertuliskan : SELAMAT ULANG TAHUN!!!
Aku juga berteriak keras-keras :HAI..SEMOGA PANJANG UMUR YA!!! AKU SELALU BERDOA, TUHAN AKAN MELINDUNGIMU!!!
Tapi tak kulihat dirimu
yang kini masih senang menyapa masa lalumu.
Happy birthday, honey..
I really don't know about what you want from me..
Writer : Ayu N. Andini
No comments:
Post a Comment