Thursday, January 25, 2007

Menikmati Setiap Sudut Pangkalpinang




Menurut dinas pariwisata setempat, kota Pangkalpinang sejak ratusan tahun ditempati oleh etnis Tionghoa. Oleh sebab itu objek wisata yang ada disana juga tak lepas dari sejarah dan budaya Tionghoa. Berdasarkan catatan sejarah, tahun 1848 penduduk etnis ini berjumlah sekitar 1.867 jiwa dan pada 1920 bertambah menjadi 15.666 orang, artinya 68,9 % dari seluruh penduduk kota pada waktu itu.

Dengan latar belakang sejarah demikian, wajar kalau Pangkalpinang dan peduduknya juga kental bernuansa tradisi peninggalan kekaisaran Tiongkok di Asia Timur. Disana tersebar aneka bangunan khas pecinan, seperti kelenteng yang menjadi tanda bahwa tradisi lokal masih melekat hingga sekarang. Berbagai upacara adat pun hingga kini masih lestari dan diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu. Kondisi ini membuktikan bahwa sejak berabad silam, pembauran antara etnis Tionghoa dengan Melayu berlangsung baik di kota ini khususnya dan Pulau Bangka secara keseluruhan.

Salah satu tempat yang kerap dikunjungi para wisatawan di Pangkalpinang adalah Kelenteng Kwan Tie Miaw. Kelenteng tertua di Bangka ini, berada masih di pusat Kota Pangkalpinang. Pada setiap perayaan Imlek, kelenteng ini penuh sesak oleh orang-orang yang hendak memanjatkan doa seraya membawa berbagai barang persembahan.

Beberapa upacara adat lokal, juga menarik perhatian wisatawan, antara lain “Peh Cun”, yaitu sebuah tradisi masyarakat Tionghoa untuk menghormati mendiang seorang bangsawan yang amat dicintai rakyat, bernama Qu Yuan. Upacara ini biasanya dilaksanakan di Pantai Pasir Padi setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek.

Tempat lainnya yang juga sering dijambangi sekaligus mengingatkan kita pada abad ke-18 adalah Museum Timah Bangka. Di dalam museum ini terpapar catatan sejarah pertambangan timah Bangka dari awal ditemukan hingga perkembangan industrinya sekarang.


Pantai Favorit
Selain objek wisata sejarah dan budaya, Pangkalpinang juga memiliki objek wisata pantai yakni Pantai Pasir Padi yang terletak di Kecamatan Bukit Intan. Pantai ini mudah dijangkau, cuma butuh 30 menit dengan kendaraan bermotor dari pusah kota.

Kelebihan pantai ini antra lain pantainya landai dan cukup panjang sehingga pengunjungnya bisa puas bermain di sepanjang pantainya hingga jauh. Bentangan pantainya ke laut mencapai lebih-kurang 7 meter. Oleh karena itu ombaknya yang sampai ke tepi pantai hanya berupa riak kecil dan pelan. Sedangkan angin lautnya bertiup kencang ke arah daratan, sehingga kerap dimanfaatkan oleh para penggemar layang-layang.

Pantai berpasir coklat dan bersih ini menjadi lokasi favorit bagi semua umur. Disana kerap terlihat sejumlah anak asyik bermain di bibir pantai, berlarian, membangun istana pasir dan sebagainya. Kawula muda disana juga menjadikan pantai ini sebagai salah satu tempat tongkrongan. Pada akhir pekan atau hari libur, pantai ini semakin ramai pengunjungnya. Jangan heran kalau sampai ada mobil atau sepeda motor yang bebas mondar-mandir di tepian pantainya.

Di sekitar pantai tepatnya di tepi jalan beraspal, terdapat deretan saung kecil yang digunakan pedagang menjajakan aneka makanan dan minuman ringan. Salah satu minuman favorit di sana adalah air kelapa muda segar.

Kalau ingin menikmati keramaian Kota Pangkalpinang, datang saja ke seputar wilayah Pasar Pembangunan yang oleh warga setempat lebih dikenal dengan sebutan “Pasar Besar”. Di tempat ini segala jenis barang kebutuhan diperjualbelikan, ada aneka sayur mayur, ikan segar, pakaian hingga barang elektronik. Di lokasi ini juga terdapat deretan penjaja makanan khas Bangka.


Pusat Niaga
Letak Pangkalpinang yang sangat strategis di bagian timur Pulau Bangka, membuatnya selalu ramai dikunjungi orang baik wisatawan, pebisnis, dan sebagainya dari berbagai penjuru. Sarana angkutan masal di kota ini cukup memadai, misalnya Bandara Depati Amir yang terletak di ujung paling timur Kota Pangkalpinang, memiliki jangkauan jalur transportasi pesawat terbang yang didukung lebih dari 4 maskapai penerbangan se-Indonesia. Dengan luas wilayah 89,40 km2, kota ini berfungsi sebagai pusat pengembangan pembangunan yang meliputi pusat pemerintahan, kegiatan politik, perniagaan, industri, pendistribusian barang, jasa, pelayanan kesehatan, pusat pendidikan, dan lain-lain.

Jalan-jalan di seputar Kota Pangkalpinang cukup menyenangkan. Kondisi lalu-lintasnya lancar, boleh dibilang tak pernah macet. Didukung oleh sarana transportasi umum dengan terminal kota di dekat "Pasar Besar" yang melayani beberapa rute angkutan dalam kota. TC Ayu/Berbagai sumber


Tips Perjalanan:
Pulau Bangka berada di jalur strategis dan internasional antara Singapura dan Jakarta. Mudah mencapainya. Lewat laut dari Jakarta ke Pelabuhan Belinyu dan Pangkal Balam. Via udara dengan pesawat udara, antara lain Sriwijaya Air yang terbang setiap hari ke bandara Depati Amir yang berjarak sekitar 40 km dari Kota Sungailiat. Dari Bandara Depati Amir menuju pusat Kota Pangkalpinang, dapat ditempuh dengan kendaraan umum sekitar 30 menit. Kalau ingin ke Pantai Pasir Padi, ambil jalur yang menuju ke Air Itam. Jaraknya sekitar 30 menit dari pusat kota.

Angkutan umum dalam kota yang tersedia, ada 5 jalur. Pangkalpinang-Air Itam dengan angkutan kota (angkot) berwarna hitam, Pangkalpinang-Mentok angkot hijau, Pangkalpinang-Pangkalbalam angkot merah, Pangkalpinang-Bandara Depati Amir angkot kuning, dan Pangkalpinang-Selindung dengan angkot warna biru. Tarif penumpang hanya berkisar Rp 2.000-Rp 3.000 per orang.

Untuk pergi ke daerah Sungailiat atau Koba, penumpang bisa memilih kendaraan umum yang disebut “Pownis” atau mobil colt. Jarak tempuhnya sekitar 2-3 jam dari terminal Pangkalpinang. Tarifnya cukup murah, hanya Rp 5.000, pengunjung bisa diantar sampai ke tempat tujuan. Pownis adalah salah satu kendaraan umum milik penduduk di Bangka. Kapasitas Pownis bisa menampung 31 orang. Selain itu ada bentor atau becak motor yang biasa digunakan untuk mengakut orang dan barang. Harganya bervariasi sesuai jarak tempuhnya. Tarif dalam kota biasanya berkisar antaraa Rp 3.000,- s/d Rp 5.000,-per orang.


(Tulisan ini telah dimuat di majalah pariwisata yang berkantor di Jakarta)


Writer: Ayu N.Andini
Photo by Ayu N. Andini
Ket. Foto: Judul "digging" --kawasan wisata Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang, Bangka.



Monday, January 22, 2007

Melongok Kampung Melayu Tuatunu



Sejarah mencatat, pembentukan kampung-kampung di Pulau Bangka telah dimulai sejak diberlakukan kebijakan pemerintah Kolonial Belanda pada awal abad ke-18, tentang pembukaan jalur-jalur jalan yang menghubungkan beberapa distrik pertambangan timah. Bentuk perkampungannya mirip dengan perkampungan yang kita jumpai sekarang.

Rumah-rumah penduduk dibangun berderet di tepi-tepi jalan yang menghubungkan antara distrik pertambangan timah yang satu dengan yang lain. Hal itu dimaksudkan agar pengawasan terhadap aktivitas penduduk oleh pihak Kolonial Belanda menjadi lebih mudah.

Ketika terjadi perlawanan yang dipimpin Depati Amir, tentara belanda membentuk kampung-kampung yang serupa dengan Kampung Tuatunu. Pihak penjajah sengaja membuat perkampungan yang letak rumah-rumahnya tak menyebar terlalu jauh. Tujuannya agar para pribumi sulit melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Drs. Akhmad Elvian, Kampung Melayu Tuatunu termasuk dalam Simpul C, yakni sebuah rancangan program pengembangan dan pelestarian wisata sejarah dan budaya di Kota Pangkalpinang.

Bentuk Khas
Sesungguhnya, rumah adat khas Kampung Tuatunu tampak seperti rumah panggung biasa. Pondasinya berupa tiang kayu yang terpancang dan disemen pada tiap dasarnya. Seluruh dindingnya terbuat dari kayu Nyatoh atau Meranti Merah yang pohonnya banyak tumbuh di wilayah kampung ini. Dulu, atapnya terbuat dari daun rumbia, tapi belakangan banyak yang menggunakan genteng. Hanya bagian atap depan rumah saja yang ditambah dengan tumpukan daun rumbia.

Yang membedakannya dengan rumah kebanyakan adalah “pintu penanggung malu” yang ada hampir di setiap rumah. Disebut demikian, karena pintu itu dapat menyelamatkan penghuninya dari rasa malu. Pintu itu digunakan oleh penghuni rumah, ketika ada tamu datang sementara tuan rumah tak punya suguhan yang layak. Lewat pintu yang letaknya di bagian belakang rumah itulah sang tuan rumah keluar untuk meminjam atau membeli suguhan bagi tamunya. Ini dilakukan agar tamunya tidak tahu bahwa sesungguhnya sang tuan rumah sedang kesulitan memberi suguhan di rumah sendiri.

Tradisi Mandi di Sungai
Selain bentuk rumah yang unik, penduduk asli di Kampung Tuatunu juga punya kebiasaan atau tradisi yang beda, yakni mandi bersama di sungai. Dan menurut beberapa warganya, mereka memang lebih senang mandi bersama di sungai daripada di rumah. Oleh karenanya setiap pagi warganya berbondong-bondong berjalan menuju ke sungai kecil yang mengalir di dekat kampung. Tradisi ini mengingatkan kita akan kondisi beberapa tempat di Bali pada era tahun-70-an, dimana ketika itu warganya juga biasa melakukan mandi bersama di sungai berair jernih.

Tradisi mandi bersama di sungai menjadi saat-saat menyenangkan bagi warga Kampung Tuatunu. Di tempat pemandaian alami itulah tali persaudaraan dan persahabatan mereka sebagai sesama warga menjadi semakin kuat. Bagi para ibu, mandi bersama di sungai sekaligus menjadi tempat untuk saling bercengkerama dan berbicara tentang apa saja. Sementara bagi anak-anak, menjadi tempat bermain yang menyenangkan. Sungai kecil itu kiranya menjadi saksi bisu segala macam proses komunikasi dan sosialisasi bagi penduduk Kampung Tuatunu.

Tips Perjalanan:
Kampung Tuatunu terletak di bagian barat Kota Pangkalpinang (Pulau Bangka), menempati wilayah sekitar 2.500 hektar. Di sekitarnya masih terdapat rawa. Dari hasil penelitian, didapati bahwa kondisi tanah di perkampungan Tuatunu mempunyai Ph rata-rata dibawah 5 sehingga cocok untuk ditanami pohon karet, lada, dan palawija.

Jaraknya dari pusat Kota Pangkalpinang sekitar 15 menit dengan angkutan umum. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Buah nanas merupakan salah satu hasil perkebunan warga Kampung Tuatunu yang kerap dijadikan buah tangan oleh pengunjung usai menjambanginya.

Di perkampungan yang dihuni oleh etnis Melayu dengan mayoritas muslim, terdapat mesjid tua yang bangun tahun 1928. Masjid Al-Mukarrom ini masih menjadi tempat ibadah yang ramai didatangi hingga sekarang.


(Tulisan ini telah dimuat di sebuah majalah wisata yang berkantor di Jakarta)



Writer : Ayu N. Andini
Photo by Ayu N. Andini
Ket. Foto: Judul "Sendiri" di Pantai Pasir Padi, Pangkalp Pinang, Pulau Bangka.

Wednesday, January 17, 2007

Nikmati Lempah Kuning dan Jongkong Selagi di Bangka


"Ambi’ belacen, garam, cabe kecit, Kite ngelempah, kite ngelempah, lempah darat.Pucuk ided, alar keladi, Hai lempah darat.”

Itulah lirik lagu Lempah Darat yang ditembangkan Zikri, second chef Pelangi Restaurant, Parai Beach Resort & Spa saat membuat salah satu makanan khas Bangka ini. “Kalau ingin tahu resep menu Lempah Darat, coba saja dengar lagunya. Lagu Lempah Darat,” ujarnya.

Resep original Lempah Darat terdiri dari beberapa sayuran seperti pucuk ided (daun-daun muda dari sejenis pohon liar yang tumbuh di hutan Pulau Bangka), dan alar keladi (tunas keladi). Tapi masyarakat di sana kadang menggunakan jenis sayuran lain seperti kacang panjang, kacang butur (sejenis kecipir), terong kancing, dan kerupuk ikan mentah yang dimasukkan ke dalam air rebusan berbumbu. Yang menjadi kekhasan makanan berkuah ini selain asam Jawa adalah bumbunya yang disebut belacan atau yang dikenal dengan terasi Bangka. Belacan ini terbuat dari udang laut segar. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi sebagai terasi yang paling sedap untuk dijadikan bumbu masakan. Rasa dan aromanya tajam dan akan lebih sedap kalau dicampur dengan bumbu lain. Menurut tradisi masyarakat disana, Lempah Darat sebagai main course (menu utama) khas Bangka biasanya disantap dengan lauk ikan asin dan nasi putih hangat.

Selain itu ada Lempah Kuning. Kalau Lempah Darat menggunakan banyak bahan yang terdapat di daratan, sebaliknya Lempah Kuning memakai bahan yang datang dari kekayaan laut Bangka-Belitung. Ikan kakap merah yang jadi bahan utamanya, menjadikannya menu ini disebut Lempah Kuning Kakap Merah. Rasa sop ikan ini asam segar dan gurih. Lebih enak disantap selagi masih hangat. "Bumbunya terdiri dari laos, kunyit, bawang putih, bawang merah, cabe, terasi, dan asam," ungkap Zikri.

Ada lagi Ikan Tenggiri Bakar yang disajikan lengkap dengan sambal kecap dan sambal belacannya. Menu ini dibuat dari bahan dasar ikan tenggiri segar yang diberi perasan air jeruk nipis dan diolesi beberapa campuran bumbu sebelum nantinya dipanggang di atas bara. “Ini diambil dari resep asli Bangka. Aslinya, ikan ini hanya diolesi garam dan merica. Tapi di restoran kami ditambah beberapa bumbu lain seperti jahe, daun jeruk, dan daun bawang yang semuanya dicincang tipis lalu campurkan dengan minyak sayur agar lebih sedap. Setelah ikan diberi perasan air jeruk nipis, lalu ditaburi merica dan garam. Terakhir, daging ikan diolesi dengan campuran bumbu cincang,” terang Zikri.

Sambal belacannya menggunakan bahan cabe kecit (cabe rawit), bawang merah, bawang putih, dan sedikit belacan. Semua bahan itu dipanggang lalu ditumbuk jadi satu dan ditambahkan sedikit gula pasir. Ikan tenggiri berdaging putih tebal yang gurih, berpadu dengan sambal belacan yang pedas dan setangkup nasi hangat, tentu jadi santapan utama yang patut dicoba.

Setelah menyantap menu utama, coba cicipi Jongkong sebagai penutup. Penganan manis asli Bangka ini terbuat dari campuran tepung beras yang diberi sedikit air, kapur sirih, dan garam. Adonan tepung beras ini kemudian dimasak hingga matang dan mengental. Pada permukaannya yang terasa manis, tampak butiran bening gula pasir dan lelehan palm sugar. Jongkong bisa dinikmati sebagai makanan tak kenal waktu dan cuaca. Dengan segelas minum teh pahit atau kopi hangat, kenikmatan jongkong lebih terasa. TC Ayu

Tips Perjalanan :
Mau menikmati Lempah Darat, Lempah Kuning Kakap Merah, Ikan Tenggiri Bakar, dan Jongkong saat berada di Bangka? Tak usah bingung! Datang saja ke Pelangi Restaurant yang berada di Kawasan Parai Beach Resort & Spa, Sungailiat, Bangka. Lempah Kuning Ikan Kakap dan Ikan Tenggiri Bakar yang ada disana, masing-masing per porsinya cuma Rp 55 ribu. Kenikmatan dan kekhasannya yang didapat pasti membuat kunjungan anda di Bangka jauh lebih lengkap. Coba saja!


(Tulisan ini telah dimuat di sebuah majalah pariwisata yang berkantor di Jakarta)


Writer: Ayu N. Andini
Photo by Ayu N. Andini
Ket.Foto: Senja di Pantai Matras, Bangka.

Tuesday, January 16, 2007

Please Come Into My Culinary World !!


Antusias! Itu yang saya tangkap dari keceriaan anak-anak di Le Petit Chef (intensive class) -- Chezlely Culinary School. "Please come into my culinary world !!!" ucap mereka.


Photo by Ayu N. Andini

Berlibur di Sekolah Kuliner

Musim liburan, banyak orang yang selalu bingung untuk menentukan akan kemana mereka berekreasi. Tidak sedikit pula beberapa tempat yang populer sebagai lokasi destinasi setiap liburan, akan penuh sesak. Liburan, adalah saatnya untuk mencari pilihan-pilihan lain yang berbeda dengan rutinitas keseharian. Lazimnya disebut : refreshing. Dan jika tempat ini punya karakter dan bobot nilai edukatif, kenapa tidak?

Ada banyak aktivitas yang bisa jadi pilihan untuk mengisi waktu luang dan musim liburan. Beberapa orang akan mengambil macam-macam kursus singkat yang punya nilai fungsi berkesinambungan. Misalnya, kursus memasak. Ini tidak terbatas kepada para ibu-ibu dan kaum perempuan saja. Siapa saja bisa mencoba untuk melakukannya. Terlebih jika aktivitas ini adalah aktivitas pilihan yang tidak menjadi bentuk kebiasaan. Belajar memasak, tidak hanya untuk memperdalam keahlian saja, tapi juga memahami apa saja makanan terbaik yang bisa disajikan kepada diri dan keluarga.

Bagi anak-anak, ini akan menjadi kegiatan yang menyenangkan. Belajar untuk mengetahui dan memahami makanan-makanan favorit mereka, sekaligus “mengenal” kegiatan memasak, adalah salah satu pilihan pengisi liburan. Sebuah kegiatan rekreasi dengan bobot nilai yang edukatif.

Salah satu tempat yang menyediakan fasilitas tersebut, bertempat di Chezlely Culinary School. Sekolah kuliner yang berlokasi di Lebak Bulus – Jakarta Selatan ini, sejak tahun 2005 telah dibuka untuk siapa saja yang ingin terlibat di dunia kuliner.

Lely Purnama Simatupang (pendiri dan pemilik Chezlely Culinary School), menuturkan bahwa secara umum menurut hasil survey yang dilakukannya didapati bahwa kursus khusus memasak, terbagi dalam dua karakter. Pertama, kursus untuk penggemar masak. Istilahnya amatir. Kelas amatir ini banyak diminati oleh para ibu rumah tangga, dan para pemula yang ingin membuka usaha restoran, atau mulai menjual aneka kue. Sedangkan untuk kelas profesional, termasuk dalam kategori kedua.

“Itu biasanya ada dalam institusi-institusi pendidikan formal seperti NHI-Bandung, sekolah-sekolah perhotelan di Jakarta, dan lain-lain. Mereka banyak mempelajari ilmu-ilmu perhotelan, tidak terlalu detail membahas mengenai kuliner. Chezlely Culinary School sebenarnya dibuka untuk memenuhi kebutuhan dua kategori kursus tersebut. Semua orang dengan aneka latar belakang pendidikan, bisa ikut belajar di sini,” papar Lely.

Konsep Khas Chezlely Culinary School
Tempat ini menyiapkan konsep yang dirancang sesuai dengan kebutuhan peserta kursus. Untuk kategori kelasnya, terbagi dalam dua kelompok besar. Le Cuistot, untuk kelas dewasa. Kelas ini terdiri dari dua kategori. Amatir dan profesional. Untuk kelas amatir, biasanya diminati para pemula dan penggemar dunia kuliner. Sedangkan untuk kelas profesional, banyak dikuti oleh orang-orang yang ingin lebih serius terlibat di dunia kuliner, sebagai pengusaha, pengelola restoran, dan chef profesional.

Sedangkan kelompok Le Petit Chef, adalah kelas khusus untuk anak-anak usia 5 s/d 13 tahun. Kelas ini terbagi juga dalam dua kategori, kelas amatir dan kelas intensif. Yaitu kelas khusus untuk anak-anak yang benar-benar berminat dan serius menekuni bidang kuliner. Baik kelas amatir yang hanya belajar dalam sehari (short course method), maupun kelas intensif yang ditempuh selama 10 kali pertemuan setiap minggunya, dua kelas ini sama-sama banyak peminatnya.

Mengenai konsep edukatif di sana, Lely menjelaskan panjang lebar, “Untuk kelas amatir pun, kursusnya didesain untuk bisa melihat sesi demo. Sambil melihatnya, peserta didik bisa bertanya sebanyak-banyaknya melalui sesi demo ini. Setelah itu mereka mempraktekkannya sendiri-sendiri. Tentu saja, tetap dalam bimbingan pengajar yang juga mengawasi dan menemani mereka. Desain untuk kategori dewasa dan kelompok anak-anak, dikonsep hampir sama bentuk. Hanya bobot materi-materinya saja yang dibedakan. Misalnya untuk anak-anak, kami berangkat dari konsep “I like to eat”. Karena suka makan, maka mereka juga ingin menyediakannya. Anak-anak bisa lebih paham dan lebih dekat dengan makanan-makanan kesenangannya. Pizza, Apple Pie, Brownies, Little Fairy Cake, dan lain-lain. Mereka bisa belajar dan bermain sambil berkreasi.”

Didukung oleh para pengajar profesional, kelengkapan peralatan dan fasilitas yang dibuat dengan standar internasional, serta suasana kursus yang nyaman, tak sedikit orang memilih tempat ini untuk memperluas wawasan dan pengetahuan. Walaupun kegiatan ini dilakukan pada saat-saat liburan maupun pada waktu-waktu luang.

Lebih Dekat dengan Dunia Kuliner
Untuk bisa lebih mengenal dunia kuliner, tak hanya perempuan yang punya tempat khusus di dalamnya. Tempat ini terbuka luas untuk siapa saja yang ingin “berkenalan” dengan dunia kuliner. Biaya kursusnya pun relatif murah.

Para peserta didik, akan mengenakan seragam khas chef di tempat ini. Topi chef yang berdiri tinggi, diberikan untuk para peserta yang mengikuti kelas amatir (short course method), sedangkan untuk kelas intensif dan profesional, mengenakan topi yang bentuknya lebih membulat dengan ukuran yang lebih rendah.

Suasana yang dibangun, menjadi cukup menarik. Bagi anak-anak dan orang-orang dewasa yang belum terbiasa dengan seragam ini, akan membuat mereka semakin merasakan benar-benar sebagai chef professional, dan sesi belajarnya pun menjadi lebih terasa. Benar-benar berada di dapur dengan seluruh peralatan standar internasional dan aman untuk digunakan oleh anak-anak maupun dewasa.

Pelajaran kursus biasanya diawali dengan kelas demo. Berkas-berkas resep dibagikan kepada setiap peserta kursus. Pada sesi ini, peserta akan mendapat banyak paparan dan panduan sekaligus melihat cara memasak berikut dengan tips-tips praktisnya. Selain mencicipi makanan hasil demo dari pengajarnya, peserta pun punya kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi.

Setelah itu, peserta diperkenankan mengenakan pakaian khusus untuk masuk ke kelas praktek. Celemek, lap, dan topi chef, adalah perangkat “belajar” di kelas ini. Sedangkan segala macam peralatan yang dipakai untuk mengolah makanan dari mulai tahap persiapan bahan, mengolah hingga matang, dan disajikan dalam plate menarik, semuanya menjadi tanggung jawab pihak Chezlely Culinary School. Tempat ini juga menyediakan bahan-bahan makanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan daftar menu yang akan dibuat.

Jika hidangan telah matang, ada sesi ‘menghias’. Maka, jadilah memasak sebagai kerja kreatif yang sempurna. Menyenangkan sekaligus mengenyangkan. Untuk sendirian, ataupun dinikmati bersama-sama, tak jadi soal. Tapi liburan kali ini, telah terisi dengan hal baru yang menambah wawasan pengetahuan.

(Tulisan ini telah dimuat di majalah pariwisata yang berkantor di Jakarta)


Writer : Ayu N. Andini

Friday, January 12, 2007

Passion and Romance Dessert Platter


Mmmm...yummy...! Rasanya seperti cinta. Ada manis, ada wangi, ada asam, ada gurih, ada getir....tapi sedap. Seperti cinta juga. Sedap untuk dirasa.


Photo by Ayu N. Andini

Ungkap Cintamu dengan Menu-menu Valentine's Day

Hari Kasih Sayang sudah jadi tradisi yang mendunia. Jatuh tanggal 14 Februari bertepatan dengan sejarah wafatnya pendeta Valentinus yang menjadi salah satu tokoh oposisi dari kebijakan kerajaan Roma. Menjelang hukuman matinya, ia menulis surat yang ditujukan untuk kekasihnya, seorang perempuan buta anak sipir penjara yang diajarkan baca tulis selama pendeta Valentinus dikurung dalam penjara hingga ajalnya menjemput. Surat dengan akhir ucapan : “from your valentine”.

Jauh sebelum itu, pada jaman kerajaan Roma, tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari penghormatan untuk dewi Juno, dewi pelindung perempuan dan perkawinan, sekaligus Ratu dari para dewa dan dewi di Roma. Sehari setelahnya, diadakan perayaan untuk penghormatan kepada dewi Juno, dengan nama Festival of Lupercalia.

Lotre Cinta, salah satu komponen penting dari perayaan ini. Para gadis menulis namanya pada selembar kertas dan memasukkannya pada sebuah guci. Dan para perjaka, mengambil lotre dan mendapatkan nama gadis yang akan menjadi pasangan kencannya sepanjang acara festival tersebut. Dalam perkembangannya, pihak gereja di Roma melibatkan diri untuk mengubah nuansa erotik dari Festival of Lupercalia ini, menjadi nuansa yang lebih romantis.

Hingga akhir abad ke-18, para kaum bangsawan dan kerajaan di jaman Victoria saling berkirim kartu ucapan yang disertai macam-macam bingkisan, kain satin, bunga, daun berwarna kuning keemasan, lukisan tangan, bahkan bingkisan parfum sachet.
Dan sekarang, Valentine’s Day diperingati dengan meneruskan beberapa tradisi. Berbagi cinta, berbagi bingkisan, dan berkirim kartu ucapan yang juga menulis kata-kata : …” from your valentine”.


Love? Say it with Food.
Kebiasaan yang dilakukan untuk mengingat Valentine’s Day hingga sekarang, adalah membangun mood untuk membagikan rasa cinta kasihnya kepada pasangan hidup, orang tua, kerabat dekat, sahabat, dan bahkan kepada orang-orang yang berpapasan ketika berjalan pulang ke rumah. Momen ini juga menjadi ‘mata kail’ untuk memancing orang-orang datang ke tempat-tempat bernuansa romantis.

Beberapa pemilik toko bunga, toko souvenir, beberapa toko kue, bahkan restoran, kafe, dan hotel, seperti berlomba membuat desain terbaik untuk menyambut Valentine’s Day. Semakin banyak pilihan yang disediakan untuk mengungkap cinta. Tidak hanya melalui kiriman kartu ucapan, dan buket-buket bunga. Ungkapkan cinta lewat makanan. Karena indera pengecap rasa akan langsung mengirim kesan-kesannya kepada otak dan kita akan menyimpan kesan ini dalam memori ingatan. Dari lidah, bisa langsung ke hati. Karena bagaimana pun, rasa cinta bisa membangun semua hal menjadi semakin indah dan lezat.

Inter Courses dari Margaux Restaurant
Nuansa romantis yang dibangun di Margaux Restaurant, tidak hanya dari desain dekorasi ruangan yang serba temaram dengan candle light. Dengan nama “Inter Courses” pada Valentine’s Days dinner set menu, Robert James Blackborough, Executive Chef Shangri-La Hotel Jakarta mengantarkan tamu untuk menikmati hidangan dan mengingat momen istimewa ini.

Inter courses, banyak dipakai dalam ilmu seksologi sebagai sebutan lain dari hubungan intim. Hubungannya dengan menu, sangat erat. Sebab jika dilihat dari jenis makanan yang dihidang dalam set menu ini, terdapat tiga jenis makanan yang dikenal sebagai makanan pembangkit ‘gairah’. Menu dari kerang, daging kambing, dan cokelat.

“Inter Courses ini juga menjelaskan bahwa Valentine’s Day Dinner Set Menu terdiri dari beberapa courses. Menekankan pada kualitas dan tingkat kesulitan dalam membuat makanan. Karena bentuknya kecil-kecil, jadi pengerjaannya sangat intens dan detail. Akan ada 8 makanan yang disajikan untuk set menu Valentine’s Day”, ujar Johan Kusnadi, Chef de Partie, Margaux Restaurant.

Menu-menu disusun dari mulai appetizer, main course, dan dessert. Uniknya dari fine dining ala Perancis di Margaux Restaurant, disajikan menu yang disebut amouche bouche. Menurut adab makan ala Perancis, amouche bouche disajikan sebelum tamu menikmati hidangan appetizer. Untuk Valentine’s Day set menu ini, Cured Ocean Trout with Blue Swimmer Crab, Apple, Buerre Bosch Pear and Capers sebagai menu amouche bouche. Slize daging ikan trout mentah yang digulung dengan isi campuran mayonnaise dan irisan wortel, apel, dan buah pir.

Setelah amouche bouche, beralih ke sajian sop hangat Balmain Bug Tail, Tasmainian Iced Oyster and Monkfish in Saffron Consomme. Masuk ke menu hot appetizer, Robert James Blackborough menghidangkan Millefeule of Desire Potato with Mushroom Fricasse. Johan Kusnadi memaparkan , “Kentang ini di slize dulu, terus di convy (dimasak pelan), sekitar 2 jam, sesudah matang di press lagi. masukkan ke oven dan dimasak lagi sekitar 3 jam. Chef Robert ingin membuat hidangan yang intens dan ini pekerjaan yang detail sekali. Kentangnya bukan yang asal goreng saja, karena rasanya beda. Kentang yang ini garingnya sampai ke dalam. Menu ini juga pakai jamur. Ini jamur morel dari Australia. Di dalamnya juga ada jamur shiimeji dari Jepang, dan mushroom fricassee. Semacam saus yang kekentalannya ada diantara saus sop yang light, dan saus biasa yang kental banget, nah ini namanya fricasse.”

Sebelum masuk ke menu utama (main cours) disajikan Pink Champagne Sorbet, sejenis hidangan es krim yang diselipkan untuk pengantar ke menu utama. Masih ada lagi hot appetizer setelah selipan hidangan es krim ini. Hare Pastilla, Baby Carrot confitt with Fig compote and Truffle esense. Menu ini dibuat dari bahan daging kelinci liar (wild rabbit).
Masuk ke menu utama, disini tersedia dalam dua pilihan. Menu dari daging kambing : Olive and Porcini crusted Lamb Loin, Eggplant Fondue, Potato gratin and Ratatoullie Jus, atau menu dari ikan barramundi: Crispy Skinned Barramundi scented with Lime and Thyme with Zucchini Flower. Lobster and Vanilla Foam.

Aphrodisiac Menu dari Ambiente Italian Restaurant
Valentine’s Day juga tak lepas dari ingatan dari sebuah restoran bergaya Itali di jantung kota Jakarta. Ambiente Italian Restaurant menawarkan konsep menu Valentine’s Day dengan tema “aphrodisiac menu”. Toby J. Dale, executive chef dari Ambiente Italian Restaurant, mengungkap, “On Valentine’s Day, every man want to make every woman to happy and enjoy this moment. So we give the special set menu. This all is an aphrodisiac menu.”

Aphrodisiac menu, istilah yang dipakai untuk menamakan makanan-makanan pembangkit gairah seks. Tidak lepas dari kerang, daging kambing, dan coklat. Set menu valentine’s day di Ambiente Italian restaurant dibuka dengan hidangan dari kerang : Gratinated Oysters on Spinach served with Baby salad and walnut dressing. Kerang yang di pangang dengan filling daun bayam dan bawang serta siraman Hollandisse sauce diatasnya. Disajikan lengkap dengan salad dan walnut dressing.

Hot appetizer desain Toby khusus untuk Valentine’s Day kali ini, adalah Ravioli stuffed with chicken and mushrooms flavored with sage and served on Beetroot butter sauce. Konsep menu khas Italia ini, punya penampilan menarik. Pasta Ravioli yang disajikan dengan bentuk hati, dan diberi siraman Beetroot butter sauce dengan variasi saus berwarna pink rose dan garnish cantik dari wortel.

Untuk menu utama, ada dua pilihan yang ditawarkan. Herb and shallot crusted Snapper with scallop and Spinach sauce on crisp lemongrass risotto cake, atau Duo of Veal and Lamb with honey and coffee bean crust with saffron sauce and red wine sauce served on Green asparagus and Buttered tomato fettuccini. Pilihan keduanya, punya cita rasa yang unik. Menu dengan dua potong daging. Daging sapid dan kambing. Pada bagian atas dari potongan daging kambing, diberikan taburan biji kopi matang yang dimasak dengan madu manis. Ditepinya, ada fettuccini dengan warna pink rose yang didapat dari resapan sari buah tomat. Side vegetable pada plate yang sama, terhidang dua potong asparagus. Terakhir, diberi siraman saus ala spanyol : saffron sauce juga saus khas untuk hidangan daging merah: red wine sauce.

Dessert khas Ambiente Italian Restaurant diberi nama Passion and Romance Desert Platter. “For the dessert, I give the strawberry and chocolate, because ladies are very like the strawberry and chocolate. I think, this menu can make them happy and enjoy on Valentine’s Day. The passion is the name for chocolate, and the romance is strawberry”, ucap Toby J. Dale. Dengan siraman Baileys coffee sauce, bisa membuat Anda tetap terjaga untuk menikmati moment romantis di Ambiente Italian Restaurant - Arya Duta Hotel Jakarta.

“Untuk fine dining di Ambiente Italian Restaurant, set up nya sangat romantis dengan candle light dinner. Ini cocok buat couple atau pasangan-pasangan yang ingin merayakan momen Valentine’s Day di sini. Untuk Ambiente Italian Restaurant, kami memberikan Rp 750.000,- nett untuk tiap pasangan (dua orang) termasuk gift berupa cokelat praline, dan bunga sedangkan untuk yang ingin merayakan di Tavern, Rp 550.000,- nett per dua orang termasuk gift away juga,” papar Debby Berhitoe, Assistant Public Relation Manager Arya Duta Hotel Jakarta.

From Empire with Love
Dari ketinggian lebih dari 200 meter, Anda bisa nikmati momen istimewa ini ditemani dengan kelap-kelip lampu kota Jakarta. Romantic moment with romantic view. Empire Grille Restaurant di lantai 35 gedung Menara Imperium yang berlokasi di wilayah selatan Jakarta, akan mengantar Anda pada romantic fine dining velentine’s day dengan menu-menu aphrodisiac khasnya.

Jamuan makan malam dibuka dengan segelas red wine atau white wine, dan dilanjutkan dengan hidangan pembuka sebelum appetizer, yaitu seporsi amuse quelle yang disebut A Petit Star Camembert on Loving Toast. Lalu untuk appetizer, Empire Grille menawarkan Gratine Oyster with Creamy Spinach on Seafood Spring Roll. Menu dari kerang dengan filling daun bayam yang creamy dan topping mozzarella cheese.

Setelah diselipkan hidangan Soup Lobster Bisque with Love-Sign Cream on Top, Udin Syaifudin – Executive Sous Chef dari Empire Grille Jakarta, menyajikan tiga pilihan menu untuk menu utama special Valentine’s Day. Ocean Heaven of Jumbo Prawn & Salmon, Blossom Burgundy Fillet au Gratin, atau A Kiss from East and West : Asian Marination Grilled Half Lobster & Australian Stuffed Rib Eye.

“Tiga pilihan ini terdiri dari: satu sea food item, satu beef item, dan satu lagi adalah gabungan keduanya. Jadi para tamu bisa diberikan banyak pilihan. Yang suka sea food, bisa ambil sea food. Yang suka daging, bisa ambil daging. Yang suka keduanya, kita juga sediakan,” ujar Udin Syaifudin.

Konsep set menu ini banyak mengadaptasi style menu Eropa. Tentang apa saja yang menjadi latar belakangnya, Brigita Lisa operational manager dari Empire Grille memaparkan panjang lebar, “Karena suasana di sini sudah very romantic style, ini akan didukung dengan makanan-makanannya yang lebih ke menu yang aphrodisiac. Menu yang membangkitkan ‘gairah’ seks. Akan lebih banyak bermain di jenis sea food. Untuk daging kambing, kami tidak menyediakan menunya. Diganti dengan beef/daging sapi. Karena sebenarnya daging merah juga termasuk makanan yang aphrodisiac. Paket-paket untuk set menu special ini bisa dinikmati dengan budget sekitar Rp 225.000,- per orang. Jadi per couple (dua orang) itu sekitar Rp 550.000,- an.”

Menurut rencana, untuk perayaan Valentine’s Day tahun ini Empire Grille akan bekerja sama dengan salah satu air line company di Indonesia dan menyediakan hadiah tiket pesawat gratis, tujuan Jakarta – Singapura – Jakarta untuk sepasang kekasih yang beruntung pada malam tanggal 14 Februari nanti. Selain itu, pihak manajerial Emprie Grille juga menyiapkan souvenir berupa CD yang berisi lagu-lagu romantis untuk semua tamu yang datang ke restoran ini dan menikmati set menu spesialnya.

Valentine’s Day dengan Amour Steak dari Steak Factory
Restoran dengan desain ruangan minimalis modern dan dua lantai ruang makan yang nyaman ini, juga jadi tempat ‘nongkrong’ favorit anak muda di Jakarta. Tiap tahunnya, Steak Factory selalu ‘ketumpahan’ tamu yang ingin merayakan Valentine’s Day di sana. “Karena dari pengalaman tahun lalu, yang datang banyak sekali. Jadi mungkin akan sulit untuk bikin acara khusus. Menurut rencana, kami mau membuat foto-foto pasangan kekasih yang dating ke sini pada hari itu. Hasil fotonya, akan diberikan ke para tamu itu juga. Tapi karena waktu itu, ruangan sampai penuh, semuanya sibuk sama urusan masing-masing.
Sepertinya udah nggak nyaman juga untuk ambil foto mereka, ya,” ujar Yoke, owner Steak Factory.

Tempat ini juga punya desain menu special Valentine’s Day. Love Feast, namanya. Ada Secret Soup sebagai appetizer, Amour Steak dalam menu utamanya, dan ditutup dengan desert Heart Beat Jelly dan minuman jus True Love Punch. Cukup sederhana, tapi tetap istimewa.

Amour Steak dibuat dari daging tenderloin sapi. Dihidangkan lengkap dengan side vegetable dan dua potong daging yang di panggang serta dimasak dengan panir, lalu diberi taburan keju di atasnya. Dan saus yang menjadi teman setianya adalah saus tomat spesial khas Steak Factory. Sedangkan untuk minuman True Love Punch, dibuat dari campuran sari buah nanas, jeruk, dan apel dengan tambahan sedikit minuman bersoda. Terakhir, dessert Heart Beat Jelly yang didalamnya terdapat jelly manis merah berbentuk hati dan yoghurt rasa strawberry.

Set menu ini khas Steak Factory dengan adaptasi style menu western (yang kental dengan steak item). Dengan judul set menu “Love Feast”, tempat ini ingin memberikan jamuan kasih. “Maksudnya, set menu ini spesial kami sajikan untuk para tamu yang lagi pacaran, bahkan menu ini juga jadi spesial untuk mereka yang sudah terikat sebagai suami istri. Inilah yang namanya jamuan kasih,” tegasnya.

Dengan budget Rp 100.000,- Anda sudah bisa menikmati set menu Valentine’s Day ala Steak Factory termasuk dengan desain ruangan yang romantis dan souvenir berupa cokelat praline atau chocolate cookies berbentuk hati.

Romance and Sweetly Valentine di Grand Super Kitchen Restaurant
Restoran dengan konsep chineese cuisine ini, juga tak ingin melewatkan kesempatan untuk berbagi kasih dengan para tamunya pada Hari Kasih Sayang tepat tanggal 14 Februari mendatang.

“We know that Valentine’s is the western tradition. And in Asia, they don’t know about Valentine’s Day. Honestly, from the first in the beginning, a lot of people in asian, right now is known about this Valentine’s Day. Back to the concept, its not only chineese that we like to present. But also the western. Because our chef is chineese chefs, and Valentine’s Day are western style. So, how we can combine these different things. So it could be the chineese food, with western style. We’ll planning the balance of the two kind of these style. In short cut, it called a fusion menu,” papar Edy Nizon, Operational Manager Gran Super Kitchen – Serpong.

Fusion, bisa dianggap sebagai style menu yang menyajikan campuran beberapa style menjadi satu menu yang utuh dan seimbang. Gran Super Kitchen dengan chineese cuisine yang mendominasi hampir seluruh menunya, tetap akan berkompromi dengan European style menu. Fusion style, bisa menjadi pilihan terbaiknya. Dengan dua judul “Sweetly” dan “Romance”, restoran yang berlokasi di Serpong – Tanggerang ini memberikan banyak pilihan Valentine’s Day menu melalui 8 jenis makanan untuk masing-masingnya.

Pada “Romance”, di dalamnya ada Bang-Bang Chicken, jenis appetizer dari potongan-potongan kecil daging ayam yang disajikan dengan siraman peanut sauce dan taburan wijen di atasnya. Appetizer manis ini dihidang dingin. Sedangkan untuk menu utamanya diberi nama Golden Desert “Gala” Prawn. Edy menjelaskan, “Saya beri nama golden desert, karena sausnya dibuat dari telur asin yang mempunyai warna kuning keemasan. Rasanya benar-benar lezat karena kami menggunakan udang fresh yang masih hidup untuk diolah dan dimasak langsung dalam menu ini.”

Terakhir, untuk pencuci mulut, dihidangkan Hawaian Dessert yang terdiri dari campuran buah-buah segar. Cherry, mangga, buah kiwi, papaya, dan apel. Dengan setangkup es krim strawberry di atasnya, menu ini memberikan kombinasi rasa yang sedap dan segar.
“Menurut rencana, kami akan mengundang solois yang memainkan instrument musik: biola atau saxophone, untuk datang ke tempat ini dan mereka akan memainkan lagu sesuai dengan permintaan para tamu. Tamu-tamu yang memesan valentine’s Day set menu, akan mendapat kesempatan untuk me-request satu buah lagu untuk dimainkan di dekat meja makan mereka,” ucap Edy.

Paket menu “Romance” spesial Velantine’s Day ini bisa dijangkau dengan budget Rp 498.800,- (++) untuk 2 orang. Sedangkan “Sweetly” bisa dinikmati untuk 2 orang dengan harga Rp 388.000,- (++). Harga ini sudah termasuk segelas red/white wine dan souvenir berupa setangkai bunga mawar segar.

Cinta, memang dilukiskan dengan berbagai gambaran.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang terucap
Disampaikan awan kepada hujan
Yang meniadikannya tiada.
(karya Sapardi Djoko Damono, “Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana”)

Ada banyak cara untuk berbagi kasih dengan orang yang kita sayangi. Sederhana atau pun rumit, cinta memang soal rasa. Untuk hal ini, cuma Anda yang tahu jawabannya.

(Tulisan ini telah dimuat di sebuah majalah Food & Life Style yang berkantor di Jakarta)

Writer : Ayu N. Andini

Sunday, January 07, 2007

Chocolatecinno


Ini, chocolatecinno. Minuman varian dari hot chocolate yang ada di Restoran BokaBuka jl. Cipete Raya No. 7, Jakarta. Saya minum ini waktu sore mulai datang. Tau nggak? Rasa cokelatnya bikin hati saya mendadak jadi adem...!


Photo by Ayu N. Andini

Saturday, January 06, 2007

Perjalanan Hidup Hot Chocolate

Melalui catatan sejarah pada buku yang berjudul Ancient Chocolate Found in Maya "Teapot", oleh Bijal P. Trivedi, diterbitkan oleh National Geographics Society, 17 Juli 2002 dan dari buku berjudul Chocolate: an illustrated history, oleh Morton, terbitan F. Crown Publishers, tahun 1986, diperoleh data-data bahwa pada masa peradaban tertua di Amerika sekitar tahun 1500-400 SM, biji coklat mempunyai nilai guna yang besar sehingga dapat menjadi alat tukar yang bernilai tinggi. Biji coklat merupakan hadiah mewah untuk sesaji persembahan kepada para dewa dan berbagai upacara religi lainnya. Sebagai “makanan para dewa”, membuat manusia tidak lagi ‘berjarak’ dengan cokelat.

Kedekatan hubungan manusia dan cokelat mulai ditandai dengan dikonsumsinya biji cokelat ini sebagai minuman yang disebut “chocolatl” dalam bahasa Meksiko. Jenis minuman yang terbuat dari biji coklat yang dipanggang, dicampur dengan air, dan sedikit rempah-rempah.

Cokelat mulai dikenal di daratan Eropa pada masa imperialisme awal (tahun 1500-an), walaupun ketika Christopher Columbus membawa biji cokelat ke Eropa untuk pertama kali pada tahun 1502, mereka tidak tahu sama sekali kegunaan cokelat dan cokelat menjadi komoditi yang diabaikan.Ketika Hernan Cortez, seorang Jenderal dari Spanyol berhasil menaklukkan bangsa Aztec pada tahun 1519, ia mencicipi minuman cokelat untuk pertama kalinya. Kemudian menulis surat pada Raja Spanyol Charles V bahwa, “Minuman ini adalah minuman yang berharga, yang dapat membangkitkan semangat untuk bertempur dan tetap siaga. Satu cangkir minuman ini mampu membuat manusia bertahan satu hari tanpa makanan”.

Akhirnya Cortez kembali ke Eropa dan mengisi penuh kapalnya dengan biji coklat dan peralatan lengkap untuk membuat minuman ini. Sejak saat itu, manfaat cokelat tersebar ke berbagai negara Eropa seperti Spanyol, Perancis, dan Inggris, dan sebagian kawasan Amerika Utara. Tahun 1631, racikan minuman coklat yang pertama terbit di Spanyol, hasil kreasi Antonio Colmenero de Ledesma.

Ia adalah seorang dokter dari Andalusia dan selama ia mengunjungi Hindia Barat ia menaruh perhatian pada aspek diet dan efek psikologis dari minuman cokelat ini. Ia menyatakan, “Cokelat itu menyehatkan. Minuman ini membuat peminumnya “gemuk dan dapat meningkatkan konsentasi berpikir”.

Untuk wanita, minuman ini juga dapat meningkatkan kesuburan dan mempercepat proses pemulihan setelah melahirkan. Pada tahun 1640-an, minuman coklat mulai dicampur dengan gula dan menjadi minuman yang populer dikalangan orang-orang kaya di Spanyol. Ketika salah satu anggota keluarga kerajaan Spanyol menikah dengan keluarga kerajaan Inggris, cokelat menjadi mas kawin. Pembuat coklat kerajaan pun ditunjuk secara khusus dan popularitas cokelat semakin melesat.

Pada pertengahan abad ke-17, cokelat dinikmati dan menjadi popular di Inggris. Khususnya setelah Jamaika memberikan akses produksi biji cokelatnya kepada negara Inggris. Setelah cokelat diproduksi di Inggris, cokelat menjadi hidangan penutup setelah makan malam dan susu menjadi campuran tambahannya. Menginjak tahun 1656, hot chocolate telah menjadi jenis minuman eksotik di sepanjang wilayah Eropa. Queen’s Land Coffee House di Oxford, sudah mulai menyajikan minuman cokelat dan kopi pada tahun 1656 hingga abad 21 sekarang.

Perusahaan periklanan pemerintah disana pun membuat catatan bahwa, “Di Queen’s Head Alley, ada minuman terbaik dari Hindia Barat yang disebut hot chocolate, dijual, dan mudah dalam penyajiannya.”

Resep Paling Sederhana dari Cokelat
Resep minuman yang telah berumur ribuan tahun ini, mulai tersebar ke seluruh dunia. Kita mulai menggemari cokelat. Kemudahan-kemudahannya tidak hanya karena bahan baku cokelat yang makin gampang diperoleh, tapi juga karena resep ini adalah resep paling sederhana untuk menikmati cokelat.Resep hot chocolate pertama kali dibuat oleh suku Maya di Amerika Selatan.

Mereka membuat hot chocolate ini dari campuran biji cokelat yang telah ditumbuk halus, rhubarb (sejenis tumbuhan umbi-umbian), kemudian dicampur dengan air, madu, dan rempah-rempah, seperti kayu manis, cabe, dan vanilla. Dalam penyebaran biji cokelat ke daratan Meksiko, orang-orang yang tinggal di pusat dan wilayah selatan Meksiko, akhirnya jadi memiliki kebiasaan meminum hot chocolate dua kali dalam sehari selama setahun.

Pada hot chocolate nya ada gelembung busa (foam) yang masih terkenal hingga sekarang. Orang-orang Meksiko pun percaya bahwa ‘roh’ minuman ini ada pada foam nya. Gelembung-gelembung busa ini dibuat dengan alat dapur dari kayu yang disebut molinillo. Molinilli [moh-lee-NEE-oh], sejenis alat pengocok minuman cokelat ala meksiko. Resep hot chocolate ala Meksiko dibuat dari cokelat pahit bubuk, gula, kayu manis, garam, vanilla, telur, dan tambahan susu. Semakin banyak peminat hot chocolate di seluruh belahan dunia, resepnya menjadi semakin sederhana.

Dalam perkembangannya, pada kebanyakan restoran/kafe yang menyediakan hot chocolate, menggunakan resep yang terdiri dari cokelat bubuk siap seduh (dalam paket kemasan single), dan bisa ditambahkan susu menurut selera konsumen.

Di daerah Jakarta Selatan, BokaBuka Family Restaurant menyajikan menu hot chocolate dengan resep yang hampir sama. “Kami di sini menyajikan dua pilihan menu hot chocolate. Ada Regular Hot Chocolate dan Chocolatecinno. Regular Hot Chocolate dibuat dari susu coklat murni, dan tambahan Belcolate sekitar 4 sampai 5 keping, lalu di steam, dan dilarutkan. Dan Chocolatecinno, juga sama dari susu cokelat murni dan kepingan Belcolate serta tambahan foam dari susu murni yang putih, dan bubuhan palm sugar di atasnya,” jelas Windu, Operational Manager di BokaBuka Family Restaurant.

Tentang bahan baku cokelat dalam menu hot chocolate di tempatnya, Windu mengatakan, “Namanya, Belcolate. Ini cokelat dari Belgia. Bentuknya ada yang block/batangan, ada juga yang keping begini. Kami lebih memilih Belcolate kepingan karena dalam pemakaiannya lebih efisien. Selain itu, Belcolate kepingan lebih cepat lumer/mencair dan mudah larut daripada yang bentuknya blok. Belcolate ini adalah jenis dark chocolate. Mengandung kadar gula yang rendah. Rasanya memang tidak terlalu manis.”

Jika suatu saat Anda menikmati hot chocolate sendirian, hidangan minuman ini bisa menjadi sahabat dekat yang manis, menyenangkan, dan membuat pikiran kita menjadi lebih tenang. Kalau tidak percaya, silahkan mencoba.


(Tulisan ini telah dimuat di sebuah majalah Food & Life Style yang berkantor di Jakarta)

Writer : Ayu N. Andini

Perawatan Kulit dengan Chocolate Body Scrub

Waktu, datang seperti pencuri. Waktu mulai mencuri usia kita, karena tiba-tiba saja kita baru menyadari kulit kita semakin keriput dan kusam. Waktu telah mencuri kesehatan kita, ketika kita mulai merasa sakit perut, atau bahkan tiba-tiba harus dirawat di rumah sakit. Waktu juga mencuri pikiran-pikiran tenang kita, ketika kita merasa sulit untuk tidur dan istirahat.

Rutinitas yang berjalan setiap hari, tanpa kita sadari telah banyak menyita tenaga, pikiran, dan waktu kita. Banyak hal penting yang bisa lepas dari perhatian kita. Ketika sudah banyak peristiwa lain yang terjadi di depan mata sebagai akibat dari beberapa peristiwa sebelumnya, barulah kita tersadar bahwa waktu telah banyak mencuri. Kualitas pekerjaan di kantor, jam kerja yang padat, tak sempat istirahat, tak sempat mengabarkan orang di rumah kalau hari itu harus pulang terlambat, tak sempat makan karena tiba-tiba ada rapat mendadak, bahkan tak punya waktu yang cukup untuk tidur.

Dari semua kejadian ini, tak banyak yang beruntung dan bisa menaklukkan sang waktu. Sudah demikian banyak gaya hidup yang bisa menjadi pilihan rutinitas. Ada yang dampaknya baik, ada yang dampaknya buruk. Kadang nurani dan akal sehat jarang punya hubungan yang baik. Menurut akal sehat, jika kita ingin meraih karir, maka bekerja keras adalah jurus paling ampuh. Menurut nurani, tubuh tak akan sanggup menampung semua keinginan otak. Ada yang harus dibatasi, demi hal yang lebih penting dan berharga. Disebut : Kesehatan.

Atas nama kesehatan, banyak pula industri jasa yang menyediakan fasilitas dan kemudahan untuk memperoleh gaya hidup sehat. Di tengah hiruk pikuk dan debu di pusat kota Jakarta, ada sebuah pojok ruang tenang yang menyediakan kenyamanan untuk tamu-tamunya. Jika kita melangkah masuk ke Klub and Spa Borobudur yang terletak dalam area Hotel Borobudur Jakarta, suguhan bunyi musik yang lembut mengalun pelan, aroma rempah-rempah tercium wangi, membuat tubuh kita memperoleh relaksasi awal. Suasananya yang tenang dan senyap, ruang-ruang privacy yang bersih dan rapi, para terapis yang ramah dan handal, menyambut kedatangan tubuh-tubuh kita yang penat. Shinta Nurprama Israsari, Public Relations Officer Hotel Borobudur Jakarta, menjelaskan, “Kami punya keunikan tersendiri. Kami menyediakan 6 (enam) threatment single room. Single room, bukan untuk couple. Itu juga untuk menjaga privacy pelanggan. Karena kalau couple, mereka akan lebih banyak ngobrol dan akan membuat proses threatment nya tidak terasa benar-benar rileks. Kalau kita sudah masuk ruang spa di sini, nuansa spa nya akan terasa sekali dan membuat tubuh jadi rileks. Kemudian kami juga menyediakan loker terpisah. Pria sendiri, wanita sendiri. Spa ini juga terbuka untuk umum. Tidak harus jadi member atau tamu hotel, untuk menikmati layanan spa di Hotel Borobudur Jakarta.”

Khasiat Cokelat untuk Perawatan Kulit
Telah banyak dibicarakan oleh para peneliti bahwa cokelat punya banyak khasiat yang baik untuk tubuh kita. Mengonsumsi cokelat, berarti dapat mencegah penyakit jantung dan mengobati sakit perut. Ada cara sehat lain untuk mengonsumsi cokelat, yaitu melalui body threatment. Di Klub and Spa Borobudur, jenis terapi ini disebut dengan Chocolate Body Scrub.

Bahan utama yang dipakai dalam terapi Chocolate Body Scrub adalah cokelat. Mengenai hal ini, Shinta mengatakan, “Bahan utamanya adalah cokelat bubuk yang ditambah sedikit rice powder dan diseduh air hangat. Cokelat bubuk import ini dibuat dari bahan yang kualitasnya bagus. Kami memilih cokelat bubuk yang benar-benar dibuat langsung dari biji cokelatnya. Cokelat bubuk murni dari biji cokelatnya, bermanfaat untuk perawatan kulit dan relaxing.”

Menurut data dari ilmu kesehatan, cokelat mengandung zat yang disebut katekin. Zat inilah yang banyak berperan dalam memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, khususnya pada kulit. Katekin adalah senyawa antioksidan yang dapat mengatasi masalah-masalah penuaan dini pada manusia. Kandungan katekin ini juga ada pada teh dan kopi. Tapi cokelat punya kandungan katekin yang lebih banyak dari keduanya.

Tidak hanya kulit saja yang menjalani proses terapi, tapi menjangkau hingga seluruh tubuh. Kita akan merasakan pijatan yang membuat otot-otot tak lagi tegang, dan tubuh benar-benar menjadi rileks.

Ginger Tea pada Terapi Chocolate Body Scrub
Minuman ini hadir sebagai tahap pertama terapi. Sebagai minuman pengantar yang juga berfungsi untuk membantu proses rileks pada tubuh. Minuman ini punya rasa yang hangat, manis, dan enak. Wangi jahe memang lebih dominan.

Pak Yogi, peracik minuman ini memaparkan resepnya, “Dibuat dari jahe yang dipanggang hingga wangi, dan masukkan ke air mendidih. Lalu masukkan juga sejengkal kayu manis, sedikit pala bubuk, cengkeh, dan gula aren.”
Ginger Tea ini dibuat tanpa membubuhi sedikit pun teh kedalam racikannya. Disebut sebagai ginger tea, karena warnanya yang cokelat gelap seperti teh.

Tahap-tahap dalam Terapi Chocolate Body Scrub:
1. Foot bath. Lebih lazim dikenal dengan sebutan “cuci kaki”.
Yang menjadi istimewa adalah, pada tahap ini kaki kita akan dicuci didalam air hangat yang telah dibubuhi aroma terapi essential oil dengan taburan helai bunga mawar di permukaan airnya. Terapis akan membersihkan kaki kita, sambil memijatnya perlahan-lahan.

2. Minum ginger tea.
Pelanggan disuguhi minuman ginger tea yang hangat dan manis. Disarankan untuk meminumnya karena aroma minuman rempah-rempah ini dapat membantu tubuh menjadi rileks dan mengendurkan otot-otot yang tegang.

3. Chocolate body scrub.
Tubuh dilumuri dengan cokelat sampai merata, di bagian punggung, dada, tangan, hingga kaki sambil dipijat. Berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulti mati dan membersihkan kotoran yang menempel pada tubuh.

4. Mandi air hangat.
Setelah selesai chocolate body scrub, pelanggang disarankan untuk mandi air hangat. Ini berguna untuk membersihkan sisa-sisa kotoran pada tubuh yang terangkat oleh chocolate scrub tadi.

5. Massage / pijat dengan lima aroma terapi.
Pada tahap ini, tubuh dipijat dengan lima jenis aroma terapi. Relaxing oil, citrus florest, violete garden, rinjani energizing, dan serenity. Berguna untuk melenturkan kulit dan melemaskan otot-otot yang tegang.

“Semua orang yang sudah menjalani terapi chocolate body scrub, kulitnya menjadi lebih cerah, aroma cokelatnya juga menyegarkan tubuh. Jadi berfungsi untuk refreshing juga. Jika tubuhnya benar-benar telah penat, rasanya seperti di re-charge. Tubuh menjadi segar kembali. Ini adalah cara sehat untuk menikmati cokelat,” ujar Shinta menutup pertemuan kami siang itu.

(Tulisan ini telah dimuat di sebuah majalah Food & Life Style yang berkantor di Jakarta)

Writer : Ayu N. Andini