Wednesday, January 17, 2007

Nikmati Lempah Kuning dan Jongkong Selagi di Bangka


"Ambi’ belacen, garam, cabe kecit, Kite ngelempah, kite ngelempah, lempah darat.Pucuk ided, alar keladi, Hai lempah darat.”

Itulah lirik lagu Lempah Darat yang ditembangkan Zikri, second chef Pelangi Restaurant, Parai Beach Resort & Spa saat membuat salah satu makanan khas Bangka ini. “Kalau ingin tahu resep menu Lempah Darat, coba saja dengar lagunya. Lagu Lempah Darat,” ujarnya.

Resep original Lempah Darat terdiri dari beberapa sayuran seperti pucuk ided (daun-daun muda dari sejenis pohon liar yang tumbuh di hutan Pulau Bangka), dan alar keladi (tunas keladi). Tapi masyarakat di sana kadang menggunakan jenis sayuran lain seperti kacang panjang, kacang butur (sejenis kecipir), terong kancing, dan kerupuk ikan mentah yang dimasukkan ke dalam air rebusan berbumbu. Yang menjadi kekhasan makanan berkuah ini selain asam Jawa adalah bumbunya yang disebut belacan atau yang dikenal dengan terasi Bangka. Belacan ini terbuat dari udang laut segar. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi sebagai terasi yang paling sedap untuk dijadikan bumbu masakan. Rasa dan aromanya tajam dan akan lebih sedap kalau dicampur dengan bumbu lain. Menurut tradisi masyarakat disana, Lempah Darat sebagai main course (menu utama) khas Bangka biasanya disantap dengan lauk ikan asin dan nasi putih hangat.

Selain itu ada Lempah Kuning. Kalau Lempah Darat menggunakan banyak bahan yang terdapat di daratan, sebaliknya Lempah Kuning memakai bahan yang datang dari kekayaan laut Bangka-Belitung. Ikan kakap merah yang jadi bahan utamanya, menjadikannya menu ini disebut Lempah Kuning Kakap Merah. Rasa sop ikan ini asam segar dan gurih. Lebih enak disantap selagi masih hangat. "Bumbunya terdiri dari laos, kunyit, bawang putih, bawang merah, cabe, terasi, dan asam," ungkap Zikri.

Ada lagi Ikan Tenggiri Bakar yang disajikan lengkap dengan sambal kecap dan sambal belacannya. Menu ini dibuat dari bahan dasar ikan tenggiri segar yang diberi perasan air jeruk nipis dan diolesi beberapa campuran bumbu sebelum nantinya dipanggang di atas bara. “Ini diambil dari resep asli Bangka. Aslinya, ikan ini hanya diolesi garam dan merica. Tapi di restoran kami ditambah beberapa bumbu lain seperti jahe, daun jeruk, dan daun bawang yang semuanya dicincang tipis lalu campurkan dengan minyak sayur agar lebih sedap. Setelah ikan diberi perasan air jeruk nipis, lalu ditaburi merica dan garam. Terakhir, daging ikan diolesi dengan campuran bumbu cincang,” terang Zikri.

Sambal belacannya menggunakan bahan cabe kecit (cabe rawit), bawang merah, bawang putih, dan sedikit belacan. Semua bahan itu dipanggang lalu ditumbuk jadi satu dan ditambahkan sedikit gula pasir. Ikan tenggiri berdaging putih tebal yang gurih, berpadu dengan sambal belacan yang pedas dan setangkup nasi hangat, tentu jadi santapan utama yang patut dicoba.

Setelah menyantap menu utama, coba cicipi Jongkong sebagai penutup. Penganan manis asli Bangka ini terbuat dari campuran tepung beras yang diberi sedikit air, kapur sirih, dan garam. Adonan tepung beras ini kemudian dimasak hingga matang dan mengental. Pada permukaannya yang terasa manis, tampak butiran bening gula pasir dan lelehan palm sugar. Jongkong bisa dinikmati sebagai makanan tak kenal waktu dan cuaca. Dengan segelas minum teh pahit atau kopi hangat, kenikmatan jongkong lebih terasa. TC Ayu

Tips Perjalanan :
Mau menikmati Lempah Darat, Lempah Kuning Kakap Merah, Ikan Tenggiri Bakar, dan Jongkong saat berada di Bangka? Tak usah bingung! Datang saja ke Pelangi Restaurant yang berada di Kawasan Parai Beach Resort & Spa, Sungailiat, Bangka. Lempah Kuning Ikan Kakap dan Ikan Tenggiri Bakar yang ada disana, masing-masing per porsinya cuma Rp 55 ribu. Kenikmatan dan kekhasannya yang didapat pasti membuat kunjungan anda di Bangka jauh lebih lengkap. Coba saja!


(Tulisan ini telah dimuat di sebuah majalah pariwisata yang berkantor di Jakarta)


Writer: Ayu N. Andini
Photo by Ayu N. Andini
Ket.Foto: Senja di Pantai Matras, Bangka.

No comments: